find for health journal

Loading

Sabtu, 26 Oktober 2013

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM KEKEBALAN TUBUH DALAM KEHAMILAN


Kadar serum IgA dan IgM meningkat selama kehamilan karena adanya peningkatan resiko infeksi. Respon imun ibu di pengaruhi oleh kehamilan jumlah sel darah putih terutema neutrofil meningkat  dan sel lebih cepat respon terhadap tantangan. HCG merangsang produksi dan respon neutrofil.kadar estrogen dan progesteron yang tinggi menurunkan jumlah sel T helper dan meningkatkan jumlah sel penekan.infeksi ragi meningkat pada kehamilan karena efek estrogen pada saluran reproduksi.
Kontraksi local kortikosteroid di sekitar janin dan plasenta menekan aktifitas fisiologistik terutama dalam respon terhadap bakteri gram. Hal ini berarti  wanita mengalami penurunan kemampuan respon terhadap  infeksi negative bakteri gram pada saluran reproduksi   misalnya infeksi gonokokus dan E.coli.


Sel  NK dan sitoinin
Aktivitas sel NK di sekitar uterus tertekan oleh peningkatan local prostaglandin E2. Penekanan sel NK penting untuk penolakan janin namun ibu resistensi terhadap pathogen intrasel, misalnya toxoplasma dan Listeria. Prororsi relatif sitokinin menurun pada kehamilan.konseptus mengeluarkan sitokinin yang berpengaruh pada jaringan secara lokal mendorong pertumbuhan trofoblas dan kelansungan hidup janin.sekresi local sitokinin penting untuk melindungi janin tanpa mengganggu fungsi imun ibu.
Antibodi dan limfosit B
Tapi Kadar sebagian besar antibodi tidak menurun, selama kehamilan tapi konsentrsi IgG mungkin turun  yang di sebabkan oleh hemodialusi, peningkatan pengeluaran melalui urin. Atau penyaluran IgG melalui plasenta  pada trimester tiga dan hal ini dapat menigkatkan resiko infeksi.
Sekresi sitokinin oleh janin menurunkan imunitas selular dan meningkatkan respon humoral.peningkatan responsivitas limfosit B untuk mengompensasai penurunan aktivitas limfosit T, limfosit B juga menghasilkan antibodi penghambat yang melindungi janiin dari serangan limfosit T ibu..
Limfosit T
Selama kehamilan fungsi sel T tertekan terutama pada trimester 1 dalam sirkulasi lebih rendah dan kemampuan berproliferasi dan membunuh sel asing juga menurunn.Rasio sel penolong dan penekan berubah akibat perubahan hormonal. Karena limfosit T berespon terhadap infeksi virus, maka wanita hamil dapat mengalami  peningkatan resiko terjangkit inveksi virus.
SEL- SEL IMUN DI UTERUS
Uterus sebagai organ tempat kehamilan akan berlangsung tentu akan memiliki peranan penting dalam  penerimaan proses penerimaan embrio. Lapisan endpmetrium uterus dapat dianggap sebagai jaringan limfoid tersier setelah jaringan limfoid primer pada sumsum tulang  dan timus serta serta jaringan limfoid sekunder. Pada kelenjer getah bening , limfa danGut Associated lympoid Tissue (GALT) Hal ini di sebabkab leukosit di temukan jumlahnya cukup banyak baik pada daerah stroma maupuun eitell dari lapisan Endometrium. Sejumlah leukosit di dapatkan    baik secara tersebar mauppun berkelompok bersebelahan dengan dengan kelenjer Endometrium pada stratum basalis, dan pola ini akan berubah siklus haid.
Jumlah sel-sel leukosit pada stratum  fungsional akan sangat berbeda pada setiap fase dari siklus haid. Yang paling menonjol adalah perubahan pada jumlah sel NK. Jumlah sel NK  akan meningkat secara  bermakna pasca ovulasi  dan jumlahnya akan tetap banyak pada lipatan desidua saat usia kehamilan dini.
            Dalam kehamilan  jaringan plasentalah yang akan  langsung mengadakan kontak dengan sistem imun  maternal, hal ini di sebabkan oleh sel-sel trofoblas akan menginvasi hingga pembuluh darah maternal. Respon  imun maternal yang di timbulkan  djanin pada alam kehamilan dapat di picu oleh karena adanya interaksi sel-sel janin pada plasenta dan juga pengaruh faktor sistemik maternal lainnya. Seperti  hormon.

PENGGOLONGAN  ANTIBODI             
1 .Antibodi IgG (Imunoglobin G )
  • ·         Bagian terbesar imunoglobin serum (75%)
  • ·         Distribusi merata pada ruang intra dan ekstravaskuler
  • ·         Dapat melalui plasentadan memberikan kekebalan pasif alamiah terhadap bayi baru lahir.
  • ·         Berperan dalam Reaksi anafilaktik
  • ·         Berperan pada bermacam –macam reaksi imunoglobin prosipitasi pengikatan, komplemen, netralisasi toksin dan virus
  • ·          Bertahan lama
  • ·         Bekerja sebagai opsonin kuat yang menjembatani fagosit dansel sasaran.
  • ·         Penting dalam pertahanan terhadap bakteridan pengaktifan sistem komplemen melalui jalur klasik.
  • ·         Di produksi dalam jumlah banyak pada respon adaptif sekunder.


1.      Antibodi IgM ( Imunoglobin M )
  1. ·         Molekulnya bergabung dalam kelompok 5 “ pentamer Ig M  “ sehingga cenderung  menggumpalkan antigen yang menjadi sasaran fagosit dan sel NK.
  2. ·         Merupakan molekul besar sehingga tidak dapat berdifusi keluar aliran darah
  3. ·         Aktivator kuat bsistem komplemen
  4. ·          Penting dalam respon  imun terhadap bakteri
  5. ·         Antibodi pertama yang di produksi tubuh dalam menghadapi antigen baru
  6. ·          Tidak dapat melalui plasenta
  7. ·         Lebih efisien  bekerja aglutinasi, sitolisis dan sitototisik.


2.      Antibodi E  (imunoglobin A )
·         Suatu  Beta /Gamma globulin, jumlah  dari globulin serum, kadar normal
·         Terdapat dalam konsentrasi fungsi dalam kolostrum air mata cairan empedu, saliva, sekret sel cerna
·          Tidak dapat melewati pacenta
·         Meningkatkan fagositosis dan penghancuran Mikroorganisme dalam sel.

3.      Antibodi E(imunoglobin E )
·         Ekornya berlekatan dengan  reseptor di sel mast sehingga berperan dalam peradangan akut, respon alergi dan hipersensitivitas
·         Tempat pengikatan untuk antigen di parasit yang lebih besar misal: cacing
·          Tidak melelui plasenta
·          Sebagian besar intravaskuler
·          Kadar normal dalam serum kecil, asmma dan infeksi cacing.

4.      Antibodi D (imunoglobin D )
·         Berperan pada reaksi
·         Konsentrasi dalam serum normal
·         Fungsi tidak di ketahui dengan jelas
·         Intravaskular

·         Di temukan pada permukaan limfosit B tali pusat.

1 komentar: