A.
Pengertian
1. Pengertian
Remaja
Masa remaja
merupakan masa peralihan atau masa anak-anak menuju kearah kedewasaan.
Ditandai dengan kematangan dan perubahan fisik maupun emosi. Rentang usia
remaja berbeda-beda. Merujuk pada UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak, remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun. Akan tetapi karena usia 18
tahun tidak menjamin remaja telah mencapai kondisi yang “sehat” secara fisik,
mental dan sosial untuk proses reproduksi. WHO telah meningkatkan cakupan usia
remaja hingga usia 24 tahun.
2. Pengertian
Kekerasan
Kekerasan menurutStandard Definition for Childhood Injury Research adalah perilaku
terhadap orang lain, yang menyimpang dari norma tingkah laku dan mempunyai
risiko substantial menyebabkan kejahatan fisik dan emosional dengan
subkategori: penyerangan fisik dan seksual, penyerangan emosional dan
penelantaran, akibat perlakuan ini menyebabkan kerugian yang berat, ringan
ataupun tidak timbul dengan segera.
B.
Bentuk-Bentuk
Kekerasan
-
Kekerasan fisik
Adalah segala tindakan yang disengaja dengan atau tanpa alasan, yang
menyebabkan luka fisik seperti: dipukul, dibakar, digigit, diracun, diberi obat
yang salah, ditenggelamkan dan lain-lain.
-
Kekerasan psikologi
Meliputi kutukan, mengucilkan, menolak, atau
tindakan lain semacamnya. Termasuk dalam kekerasan psikologi adalah penolakan
dan isolasi dengan cara terus menerus mengkritik anak, memarahinya tanpa
alasan, menggoda atau memperlakukannya secara dingin, mengurungnya didalam
rumah; mengancam dengan menggunakan kata ancaman, menghukum secara berlebihan,
membuatnya takut, tidak nyaman dan tidak aman, dan berbohong dengan cara
menyampaikan ide atau konsep yang salah, sehingga anak memahami hal yang salah,
misalnya mengatasi kesulitan melalui cara kekerasan, hubungan seks atau
penyalagunaan obat.
-
Kekerasan seksual
Adalah setiap tindakan
baik berupa ucapan ataupun perbuatan yang dilakukan seseorang untuk menguasai
atau memanipulasi orang lain serta membuatnya terlibat dalam aktifitas seksual
yang tidak dikehendaki. Tindakan yang termasuk pelecehan seksual antara lain
meraba, menyentuh organ seksual, mencium secara paksa, merangkul, serta
perbuatan lain yang menimbulkan rasa muak/jijik, terteror, terhina, dan merasa
dikendalikan, mungkin ditambahkan pandangan atau bahkan kata-kata yang
melecehkan.
Jenis
kekerasan yang sering dialami oleh remaja:
1. Bullying
Andrew Mellor dari Antibullying
Network, University of Edinburgh mendefinisikan bullying sebagai berikut:
”Bullying terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain
berupa verbal, fisik dan mental dan ia takut bila perilaku buruk tersebut akan
terjadi lagi serta merasa tak berdaya mencegahnya”
Bentuk-bentuk bullying:
o Bullying verbal:
mengejek, menghina, mengolok-olok, menakuti lewat telepon, ancaman kekerasan,
pemerasan, mencela, gosip, menyebarkan rumor, penghinaan ras, mengancam lewat
alat komunikasi elektronik, pesan-pesan tanpa pengirim, dan lain-lain.
o Bullying fisik: menonjok, menampar,
memukul, mendorong atau melakukan sesuatu yang menyebabkan terjatuh, mencekik,
menendang, meninju, menggigit, mencubit, mencakar, meludahi, mencengkeram dan
memutar lengan atau kaki, merusak pakaian atau properti pribadi,
gerakan-gerakan mengancam, membuat perkelahian, menodongkan senjata, mencuri,
dan lain-lain. Bullying psikologis: mengucilkan, mengisolir, menjauhkan,
mendiamkan, memfitnah, memandang dengan hina, dan lain-lain.
2. Cyber-bullying
Terjadi
ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain berupa verbal, fisik
dan mental dan ia takut bila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi serta
merasa tak berdaya mencegahnya dan terjadi di dunia maya. Efek cyber bullying
bisa lebih parah dari bullying fisik karena sifat informasinya yang mudah
tersebar dan cenderung membentuk opini masyarakat luas yang memberikan tekanan
secara sosial
3. Kekerasan dalam pacaran
Segala
bentuk kekerasan, perilaku mengontrol, dan agresif yang terjadi dalam hubungan
pacaran. kekerasan yang terjadi bisa berupa kekerasan verbal, emosi, fisik,
dan/atau seksual. Perilaku yang bisa digolongkan sebagai kekerasan beragam
bentuknya mulai dari tidak memperbolehkan pasangan bergaul dengan orang lain;
memaki; cemburu buta; mengancam jika pasangan tidak mau menuruti keinginan
pasangannya; memukul; sampai memaksa meraba, mencium dan melakukan hubungan
seksual.
4. Kekerasan Seksual
Setiap
tindakan baik berupa ucapan ataupun perbuatan yang dilakukan seseorang untuk
menguasai atau memanipulasi orang lain serta membuatnya terlibat dalam
aktifitas seksual yang tidak dikehendaki.
C.
Dampak Kekerasan
Dampak dari kekerasan
ini seperti kecacatan, kematian, gangguan emosi ringan sampai ringan, cenderung
menjadi pelaku kekerasan, bagi anak yang dianiaya secara seksual bisa
dikemudian hari dapat terjebak dalam kegiatan prostitusi.
D. Faktor Penyebab Perilaku Kekerasan
Pada Remaja
a. Faktor Internal
1.
Krisis Identitas
Perubahan biologis dan
sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
2.
Kontrol Diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa
mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak
dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang
telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan control diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Contoh penyebab kontrol diri lemah adalah orang yang selalu memendam masalah
dalam dirinya/tidak terbuka.
b. Faktor Eksternal
1.
Keluarga
Perceraian orang tua,
tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota
keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di
keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, terlalu keras terhadap anak, kurangnya
kasih sayang orang tua, kurangnya pengawasan dari orang tua, tidak memberikan
pendidikan agama, bisa menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.Pengaruh teman
sepermainan
2.
Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya atau tidak selevel, berteman
dengan anak nakal, dll
3.
Pengaruh lingkungan yang kurang baik, dampak negatif IPTEK, tidak
adanya media penyalur bakat dan hobinya.
E. Antisipasi Kekerasan
Beberapa cara agar
remaja tidak menjadi korban kekerasan atau menjadi pelaku kekerasan :
-
Tingkatkan percaya diri
-
Melakukan kegiatan yang bermanfaat
-
Jangan bolos atau putus sekolah
-
Melakukan rekreasi
-
Mengurangi menonton yang mengandung kekerasan di media, baik game,
tv, internet dll.
-
Pandai memilih teman dan lingkungan yang baik
-
Mengetahui bagian tubuh yang bersifat pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar