find for health journal

Loading

Sabtu, 26 Oktober 2013

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS PAYUDARA DALAM KEHAMILAN

Anatomi Payudara :
a. Bentuk
Berbentuk tonjolan setengah bola dan mempunyai ekor ( kauda ) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau axila (disebut kauda axilaris spence).
b. Letak
Terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara kosta kedua dan ke enam, terletak pada pascia super pasialis dinding rongga dada diatas petoralis mayor dan dibuat stabil oleh ligamentum susupensorium.
c. Ukuran
Berbeda setiap orang tergantung pada stadium perkembangan dan umur.
1.      Struktur makrokopis
a.       Cauda axilaris
Jaringan payudara yang meluas kearah axila.
b.      Areola
Lingkaran yang terdiri dari kulit yang lunggar dan mengalami pigmentasi dengan dmiameter 2,5 cm, areola berwarna merah muda pada wanita berkulit cerah dan berwarna lebih gelap pada wanita berkulit coklat dan jauh lebil gelap  pada waktu hamil. Pada kehamilan mamae membesar yang disebut tuberculum montgomery.
c.       Papila mamae
Terletak dipusat areola setinggi kosta ke4, merupakan suatu tonjolan dengan panjang 6 mm. Tersusun dari jaringan erikter berpigmen dan merupakan bagian yanmg sangat peka. Permukaan papila berlobang berupa ostium papilare kecil yang merupakn muara ligtus laktiferus.

2.      Struktur Mikrokopis
Payudara tersusun atas jaringan kelenjar, jarinagn lemak dan ditutpi oleh kulit. Jaringan kelenjar memiliki kurang lebih 18 lobus yang dipisahkan  oleh fibrosa struktur didalam nya menyerupai sigmen buah anggur atau jeruk yang di belah. Setiap lobus mempunyai satu unit fungsional yang terdiri dari:
a.       Alveoli
Mengandung sel  yang mengsekresi air susu yang di sebut acini yang mengekresi faktor dari darah untuk pembentukan air susu. Disekelilingnya terdapat sel miapital. (sel keranjang/ basket ball/ sel laba-laba) sel ini apabila dirangsang oleh oksitosin akan berkontaksi sehingga mengalirkan air susu kedalam ductus lactiferus. Saluran kecil yang berhubungan dengan alvioli.
b.      Ductus lactiverus
Saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactiferus.
c.       Ampula
Bagian ductus laktiferus yang melebar ,yang merupakan tempat menyimpan air susu. Ampula terletak di bawah aerola.
d.      Vaskularisasi
Darah berasal dari kelenjar axilaris sebagian akan dialirkan kedalam fisura partae hopar dan kelenjar mediastinus.
e.       Drainase limfa
Drainase limfa terutama kedalam kelenjar axilaris, dan sebagian akan dialirkan kedalam fissura portae hepar dan kelenjar mediastinum. Pembuluh limfatik dari masing-masing payudara berhubungan satu sama lain.
f.       Persyarafan
Dipersyarafan oleh cabang nervus thorachalis dan terdapat sejumlah syaraf simpatis terutama di sekitar areola. Fungsi payudara terutama dikendalikan oleh aktivitas hormon, tetapi kulitnya dipersarafi oleh cabang-cabang nervus thoracalis. Juga terdapat sejumlah saraf simpatis terutama disekitar aerola dan papila mammae.
Tahap-tahap perkembangan payudara
Kehidupan intra uterin 
            Perkembangan payudara primer terjadi pada kedua jenis kelamin dan dimulai pada kira-kira minggu ke-4 kehidupan intra uterin.
Saat lahir
            Terdapat pembesaran yang disertai sekresi pada payudara bayi laki-laki maupun perempuan, ini dipengaruhi oleh hormon yang beredar dalam tubuh bayi dan akan hilang dengan sendirinya, jika kadar hormon ibu dan bayi telah mencapai kadar yang sesuai. Setelah periode neonatal secara normal tidak terdapat aktivitas jaringan payudara dan aktivitas ini baru timbul pada masa pubertas.
Masa pubertas
            Terjadi perkembangan payudara yang dipengaruhi oleh hormon,  peningkatan kadar estrogen, memacu pertumbuhan pembuluh lactifer dan papila seta areola mammae akan menjadi lebih nyata. Peningkatan kadar progesteron, memcu priliferasi alveoli. Jumlah jaringan lemak dan fibrosa akan meningkat, dan jaringn lemak ini terutama yang menyebabkan bertambah besarnya payudara.
Masa mampu hamil/ masa subur
Pada pertengahan akhir siklus menstruasi , kebanyakan wanita selama masa subur akan mengeluh adanya perubahan payudara serupa pada keluhan sewaktu hamil. Perubahan ini disebabkan oleh progesteron yang dihasilkan oleh corpus luteum, dan keluhan ini akan hilang dengan mulainya menstruasi dan penurunan kadar progesteron.
Perubahan mammae selama kehamilan
umur kehamilan (minggu)
Perubahan yang terjadi pada mammae
3-4 minggu
Ada sensasi rasa nyeri, ductus dan alveoli membesar
6 minggu
Ukuran payudara bertambah besar
8 minggu
Mulai tampak 12-13 nodul kecil disekitar areola, merupakan kelenjer sebasea yang terdapat pada puting susu yang mengalami perubahan, serta menghasilkan sebum ( kelenjer keringat yang ada diputing ) yang menjaga agar mammae tetap lembut dan kenyal.
10 minggu
kelenjar montgemeri mulai tampak
12 minggu
Puting susu membesar dan melunak, areola membesar, terjadi pigmentasi ( berwarna lebih gelap ) dengan diameter awal 4 cm, diameter maksimal 7 cm.
16 minggu
colostrum sudah mulai di keluarkan, yang berasal dari kelenjer asinus yang mulai berekresi.

            Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen dan progsteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
      Estrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada mammae. Somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel acini sehingga terjadi prubahan-perubahan dalam sel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumin dan lagtoglobulin. Dengan demikian, mammae dipersiapkan untuk laktasi. Dibawah pengaruh progesteron dan somatomamotropin terbentuk lemak disekitar kelompok alveoli sehingga mamae menjadi lebih besar.  Papila mammae akan  lebih hitam,membesar, lebih tegak  dan seluruh areola menjadi hitam karena hiperpigmentasi.
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari papila mammae dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum berasal dari kelenjer-kelenjer asinus yang mulai bersekresi. Setelah partus, kolostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning. Meskipun kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan oleh karena prolaktin ini ditekan oleh PIH ( prolactine inhibiting hormone). Setelah partus dengan dilahirkannya plasenta pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin terhadap hipotalamus hilang, sehingga prolaktin dapat dikeluarkan dan laktasi terjadi. Glandula montgomeri tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mammae.

Selama kehamilan, payudara secara khusus dipersiapkan untuk laktasi. Peningkatan kada estrogen dan progesteron dari plasenta masing-masing menyebabkan perkembangan ductus dan alveolus dikelenjer mammae. Prolaktin merangsang sintesis enzim yang diperlukan oleh sel-sel epitel alveolus untuk mengjasilkan susu. Namun kadar estrogen dan progesteron yang tinggi selama kehamilan mencegah prolaktin merangsang pembentukan susu. Penarikan steroid plasenta pada persalinan akan memicu laktasi. Laktasi dipertahankan oleh gerakan menghisap puting payudara, yang memicu pengeluaran oksitosin dan prolaktin. Oksitosin menyebabkan penyemprotan susu karena hormon ini merangsang mioepitel yang mengelilingi alveolus untuk memeras susu keluar melaui ductus. Prolaktin merangsang pembentukan lebih banyak susu untuk mengganti susu yang diperas keluar sewaktu bayi menyusui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar