Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat bumil menyebabkan postur cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Perubahan tersebut adalah :
1. Peningkatan distensi abdomen membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut,peningkatan beban BB pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang ( reagnment ) kurvatura spinalis.
2. Ligament pada simpisis pubis dan sendi sakroiliaka akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek dari estrogen dan relaksin sehingga panggul menjadi lebih besar yang menyebabkan gerakan tidak stabil dan gerakan seperti bebek saat berjalan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuan menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan sebagai persiapan untuk persalinan.
3. Lemah dan membesarnya jaringan menyebabkan terjadinya hidrasi pada trimester akhir, Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia gestasi dan sakrokoksigeus tidak teraba, di ikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang.
4. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini menimbulkan rasa tidak nyaman pada muskuloskletal.
5. Mobilitas sakroiliaka, sacro kogsigeal, dan sendi pubis bertambah besar, karena itu menimbulkan rasa tidak nyaman pada punggung bagian bawah, khususnya pada awal kehamilan.
6. Selama trimester terakhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa, dan lemah kadang kala di alami pada anggota bagian atas, sebagai akibat lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu, yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnarius dan medianus.
7. Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gaya tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan berubah bentuk untuk mengimbangi pembesaran abdomen dan menjelang akhir kehamilan banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh yang khas ( lordosis) dikarenakan oleh kombinasi efek progesteron, relaksin dan berat uterus pada diskus antarvertebrata.
1. Peningkatan distensi abdomen membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut,peningkatan beban BB pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang ( reagnment ) kurvatura spinalis.
2. Ligament pada simpisis pubis dan sendi sakroiliaka akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek dari estrogen dan relaksin sehingga panggul menjadi lebih besar yang menyebabkan gerakan tidak stabil dan gerakan seperti bebek saat berjalan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuan menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan sebagai persiapan untuk persalinan.
3. Lemah dan membesarnya jaringan menyebabkan terjadinya hidrasi pada trimester akhir, Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia gestasi dan sakrokoksigeus tidak teraba, di ikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang.
4. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini menimbulkan rasa tidak nyaman pada muskuloskletal.
5. Mobilitas sakroiliaka, sacro kogsigeal, dan sendi pubis bertambah besar, karena itu menimbulkan rasa tidak nyaman pada punggung bagian bawah, khususnya pada awal kehamilan.
6. Selama trimester terakhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa, dan lemah kadang kala di alami pada anggota bagian atas, sebagai akibat lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu, yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnarius dan medianus.
7. Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gaya tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan berubah bentuk untuk mengimbangi pembesaran abdomen dan menjelang akhir kehamilan banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh yang khas ( lordosis) dikarenakan oleh kombinasi efek progesteron, relaksin dan berat uterus pada diskus antarvertebrata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar