A.
DEFINISI
Oral
thrush adalah terinfeksinya membran mukosa mulut bayi oleh jamur candidiasis
yang di tandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan dan membentuk plak-plak
berkeping di mulut, terjadi ulkus dangkal. Biasanya penderita akan menunjukkan
gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal.
Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan
lidah, dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini
ditandai dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang
dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan mentah.
Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan
kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering,
pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu infeksi
jamur di mulut) disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa merupakan
pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan.
Apabila oral thrush tidak segera ditangani atau diobati maka akan
menebabkan kesukaran minum(menghisap puting susu atau dot) sehingga akan
berakibat bayi kekurangan makanan.Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan
diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan infeksi usus yang bila
dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare. Diare juga dapat
terjadi apabila masukan susu kurang pada waktu yang lama
B.
ETIOLOGI
Oral thrush terjadi
karena adanya infeksi jamur (candida albican) yang merupakan organisme penghuni
kulit dan mukosa mulut, vagina, dan saluran cerna.
Pada umumnya oral
thrush disebabkan oleh jamur candida albicans yang ditularkan melalui vagina
ibu yang terinfeksi selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi
melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang
tidak benar. Oral thrush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur
candida albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun
atau pada pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini
secara cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa oral thrush dan diare,
sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan
mengakibatkan sariawan atau oral thrush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika yang biasa
dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme lain tertekan.Oral
thrush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga
kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai konsistensi yang lunak,
menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi daerah-daerah yang kecil atau
luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat dihapus dan meninggalkan permukaan
daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya kebersihan mulut,
superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi, dan
hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni esophagus.
C.
TANDA
DAN GEJALA :
Tanda
dan gejala yang sangat mudah terlihat pada pasien oral thrush adalah lesi di
mulut yang berwarna putih dan membentuk plak-plak yang berwarna putih yang
berkeping menutupi seluruh atau sebagian
lidah kedua bibir, gusi, dan mukosa pipi.
Pada bayi, gejala sariawan berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat
Celcius, mengeluarkan air liur lebih dari biasa, rewel, tak mau makan atau
makanan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus. Biasanya
disertai dengan bau mulut yang kurang sedap, akibat kuman atau jamur. Sedangkan
pada balita, kadang suhu yang naik tak terlalu tinggi dan nafsu makannya
berkurang.
- Tanda
Bentuk sariawan akan
terlihat seperti vesikel atau bulatan kecil. Warnanya putih atau kekuningan.
Mula-mula berdiameter 1-3 mm. Kemudian berkembang berbentuk selaput. Jika
selaputnya mengikis, maka akan terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus.
Besarnya sariawan tetap, tidak membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya
bisul.
Biasanya pemunculan
vesikel ini bersamaan dengan timbulnya panas.
Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes.
Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes.
Sebetulnya sariawan
bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Namun sariawan karena jamur
harus diobati dengan obat anti-jamur. Biasanya memakan waktu penyembuhan
sekitar seminggu. Jika sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang
tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi,
sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat
pembuluh darah.
- Gejala
Gejala yang mudah
dikenali, adalah lidah yang menjadi agak licin, berwarna kemerah-merahan,
timbul luka dibagian bawah dan pinggir atau pada belahan bagian tengah lidah.
Pada pipi bagian dalam tampak bintik-bintik putih, terkadang terdapat benjolan
kecil yang dapat pecah sehingga mulut terasa perih.
Secara keseluruhan Gejala oraltrush
yaitu :
- Tampak
bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
- Bayi
kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
- Mukosa
mulut mengelupas
- Lesi
multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih
menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian
berdarah.
- Bila
terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang
sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun
akan menyerang kulit anak.
- gejala
yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius
- Tak mau
makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah
terus
- Bayi
banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan
rewel
D.
PENATALAKSANAAN
Terdiri dari 2 cara :
1) Medik /pengobatan
Memberikan obat
antijamur, misalnya :a. Miconazol : mengandung miconazole 25 mg per ml, dalam
gel bebas gula. Gel miconazole dapat diberikan ke lesi setelah makan.b.Nystatin
: tiap pastille mengandung 100.000 unit nistatin. Satu pastille harus dihisap
perlahan-lahan 4 kali sehari selama 7-14 hari. Pastille lebih enak daripada
sediaan nistatin lain. Nistatin ini mengandung gula.
Oral
thrush pada umum nya bisa sembuh dengan sendirinya akan tetapi lebih baik jika
di berikan pengobatan sebagai berikut :
1.
Bedakan oral thrush dengan endapan susu
pada mulut bayi
2.
Apabila sumber infeksi berasal dari ibu,
maka ibu harus segera di obati dengan pemberian antibiotik berspektrum luas.
3.
Jaga kebersihan dengan baik, terutama
kebersihan mulut.
4.
Bersihkan daerah mulut bayi setelah
makan ataupun minum susu dengan air matang dan juga bersih.
5.
Pada bayi yang minum susu dengan
menggunakan botol, gunakan teknik steril pada pembersihan botol susu
6.
Berikan terapi pada bayi
a. 1
ml larutan nistatin 100.000 unit di berikan 4x sehari denagn interval setiap 6
jam. Larutan di berikan dengan lembut dan hati-hati agar tidak menyebar luas ke
rongga mulut
b. Gentian
violet 3x sehari
2) Keperawatan
Masalah dari oral
thrush pada bayi adalah bayi akan sukar minum dan risiko terjadi diare. Upaya
agar oral thrush tidak terjadi pada bayi adalah mencuci bersih botol dan dot
susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih
(jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
Apabila di bangsal
bayi rumah sakit, botol dan dot dapat disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya
setiap bayi menggunakan dot satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak
memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci
bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai seduh dengan air
mendidih.
Bayi lebih baik jangan
diberikan dot kempong karena selain dapat menyebabkan oral thrush juga dapat
mempengaruhi bentuk rahang.Jika bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk
menghindari oral thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu dibersihkan
terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan dirinya.Adanya
sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi penyebab terjadinya
oral thrush jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut.
Untuk menghindari
kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh
air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut.Apabila
oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga
kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi
frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar
sering minum.Oral thrush dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan mulut
dan sering-seringlah minum apalagi sehabis makan.
Sariawan dapat sembuh
dengan sendirinya, kecuali sariawan akibat jamur yang harus diobati dengan obat
antijamur. Masa penyembuhan relatif lama, yaitu seminggu. Jika tak segera
diobati, dapat berkelanjutan meski hanya menyebar di sekitar mulut saja. Tapi
jamur yang tertelan dan melewati pembuluh darah, juga bisa menyebabkan diare. Saat
sariawan, biasanya si kecil enggan makan atau minum. Berikut kiat untuk
membantunya mendapatkan asupan yang dibutuhkan:
·
Suapi makannya dengan menggunakan sendok secara perlahan-lahan. Usahakan
minum menggunakan sedotan dan gelas, untuk menghindari kontak langsung dengan
sariawan serta tak menimbulkan gesekan dan trauma lebih lanjut.
·
Berikan makanan yang bertekstur lembut dan cair, pada intinya yang mudah
ditelan dan disuapi. Hindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin,
agar tidak menambah luka.
·
Makanan yang banyak mengandung vitamin C dan B serta zat besi, dapat
memercepat proses penyembuhan. Misalnya buah-buahan dan sayuran hijau.
Kekurangan vitamin C dapat memudahkan si kecil mengalami sariawan.
·
Olesi bagian yang sariawan dengan madu.Jika telah diberi obat, biasanya
obat kumur, tetapi tak juga sembuh, kemungkinan ada penyebab lain. Misalnya
kuman yang telah bertambah, pemakaian obat dengan dosis tak tepat, atau cara
memberi makanan yang membuat sariawan si kecil kembali mengalami trauma di
lidah.
Bisa juga lantaran
daya tahan tubuh anak yang rendah. Biasanya anak yang sering sariawan, lebih
banyak akibat daya tahan tubuhnya rendah dan kebersihan mulut dan gigi yang tak
terjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar